B E R I T A

Rabu, 29 Oktober 2008

Caleg DPR 11.301, Calon DPD 1.116

Rabu, 29 Oktober 2008 | 21:13 WIB

JAKARTA, RABU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Daftar Calon Tetap (DCT) malam ini, Rabu (29/10) di depan perwakilan 38 partai di Kantor KPU Jakarta Pusat. Setelah pengecekan ulang dan pemberian paraf kemarin, KPU dan 38 partai sepakat seluruh caleg yang akan memperebutkan 560 kursi DPR RI melalui 77 daerah pemilihan berjumlah 11.301 orang, terdiri dari 7.391 caleg laki-laki dan 3910 caleg perempuan.

Sementara itu, jumlah calon anggota DPD yang akan memperebutkan 132 kursi DPD RI dari 33 provinsi berjumlah 1.116 orang, yang terdiri dari 987 laki-laki dan 129 perempuan. Penetapan ini dipimpin langsung oleh Ketua KPU Abdul Hafidz Anshary Ashar didampingi oleh semua komisioner dan juga dihadiri oleh perwakilan dari seluruh partai politik peserta Pemilu.

Setelah mengumumkan jumlah caleg DPR RI dan DPD RI, Hafidz mengimbau setiap partai untuk mengarahkan para konstituennya memilih orang atau calonnya langsung, bukan partai sesuai dengan tema Pemilu 2009 'Memilih Cerdas'.

"Arahkanlah pemilih kepada orang, bukan partai. Memang cita-cita bapak ibu adalah membesarkan partai, tapi ketika orang yang dilihat maka pemilih akan cerdas. Karena tema kita pemilu 2009 'Memilih Cerdas', baik melalui sarana pulpen dan juga memilih orang," ujar Hafidz.

Ia menambahkan semangat 'Memilih Cerdas' juga dituangkan dalam format surat suara. Gambar parpol diperkecil untuk memberi tempat membesarkan gambar dan nama calon.

(Kompas, 30 Oktober 2008)

Senin, 27 Oktober 2008

Upacara Adat "Padungku"


Tak kurang 700 orang hadir di anjungan Sulawesi Tengah pada Sabtu, 25 Oktober 2008 lalu. Mereka ikut bergembira merayakan pesta "padungku". Tampak hadir pejabat pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah, warga masyarakat Sulteng yang berada di Jabodetabek. Tampak juga hadir Ibu DR SETIANA WIDJAJA, calon anggota DPR RI (PDIP) dari daerah pemilihan Sulteng.
Tentang upacara adat ini seseorang menulis di blognya:

Padungku merupakan istilah upacara adat untuk hari ucapan syukur sebuah desa atau wilayah distrik pemerintahan karena penduduk wilayah tersebut berhasil memanen tanaman padi. ucapan syukur ini ditujukan bagi alo ( sejenis dewa sebelum masuknyanya misionaris Kristen protestan kedaratan poso ) dan leluhur atau nenek moyang penduduk setempat yang dipercayai telah membantu masyarakat dengan memberikan kesuburan dan panen padi yang melimpah.

Hasil panen kemudian akan ditampung dilumbung-lumbung padi disetiap rumah penduduk untuk persediaan pangan beberapa bulan kedepan sebelum panen padi dilaksanankan lagi. Selain menyimpan padi di lumbung kebiasaan menaru padi yang masih bertangkai di atas cerobong tungku pemasakan dipercaya dapat membuat leluhur mereka memperoleh makanan yang berlimpah pula, ada pula sebagian dari hasil pertanian diberikan kepada raja atau pemimpin setempat yang bergelar kabose atau tadulako sebagai upeti.

Padungku adalah hari raya dimana sanak keluarga dari berbagai tempat datang bersua untuk merayakan ucapan syukur panen ini. Kadang kala prosesi padungku terjadi bergantian dibeberapa daerah. Sehingga padungkupun menjadi ajang silahturami antar keluarga dan kerabat masyarakat Poso.

Adapun makanan khas yang harus ada setiap padungku ( acara padungku ) adalah I’nuyu atau nasi bamboo ( nasi yang dimasukan di sepotong bamboo kemudian dimasak dengan cara membakar bamboo tersebut diperapian ). I’nuyu kemudian dapat pula dijadikan sebagai oleh-oleh yang akan dibawa oleh sanak keluarga ketika akan meninggalkan keluarga mereka yang menjadi tuan rumah acara padungku.

Sedangkan minuman yang harus ada setiap padungku adalah Baru ( sejenis tuak berwarna putih yang diambil dari getah pohon enau ) meskipun kadar alkoholnya rendah akan tetapi bila diminum dalam jumlah yang banyak dapatpula memabukan seorang pria dewasa.

Saat penutupan hari raya padungku yaitu saat yang sangat dinantikan oleh masyarakat. karena saat itulah seluruh penduduk akan berkumpul dialun-alun atau daerah datar yang lapang untuk menari bersama. Tarian yang mereka lakukan tarian Dero.







Jumat, 24 Oktober 2008

KPU Umumkan Daftar Pemilih Tetap

Jakarta - KPU mengumumkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk dalam negeri malam ini. Meski begitu masih ada 1 provinsi yang datanya belum masuk sehingga KPU masih menggunakan daftar pemilih sementara (DPS).

Jumlah DPT sendiri dibacakan oleh Ketua KPU Abdul Hafiz Anshari di Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta, Jumat (24/10/2008).

Total jumlah pemilih yang tercantum dalam Keputusan KPU Nomor 383/SK/KPU/TAHUN/2008 tertanggal 24 Oktober 2008 itu adalah 170.022.239 jiwa. Itu artinya selisih 4.388.214 jiwa dari daftar pemilih sementara (DPS) dalam SK KPU Nomor 139/SK/KPU/TAHUN/2008 yang berjumlah 174.410.453 jiwa.

Berikut perincian untuk masing-masing provinsi:

NAD 3.006.816 jiwa
Sumatera Utara 9.147.131 jiwa
Sumatera Barat 3.133.782 jiwa
Riau 3.337.448 jiwa
Kepulauan Riau 1.143.163 jiwa
Jambi 2.079.133 jiwa
Sumatera Selatan 5.127.400 jiwa
Bengkulu 1.213.616 jiwa
Lampung 5.448.408 jiwa
Bangka Belitung 784.236 jiwa
DKI Jakarta 7.017.080 jiwa
Jawa Barat 29.080.392 jiwa
Jawa Tengah 26.210.346 jiwa
DIY 2.733.565 jiwa
Jawa Timur 29.354.432 jiwa
Banten 6.505.083 jiwa
Bali 2.877.509 jiwa
NTB 3.125.883 jiwa
NTT 2.763.562 jiwa
Kalimantan Barat 3.131.511 jiwa
Kalimantan Tengah 1.489.540 jiwa
Kalimantan Selatan 2.456.550 jiwa
Kalimantan Timur 2.301.043 jiwa
Sulawesi Utara 1.656.242 jiwa
Sulawesi Tengah 1.636.008 jiwa
Sulawesi Selatan 5.622.432 jiwa
Sulawesi Barat 739.344 jiwa
Sulawesi Tenggara 1.808.685 jiwa
Gorontalo 685.952 jiwa
Maluku 1.008.491 jiwa
Maluku Utara 692.706 jiwa
Papua 2.229.034 jiwa
Papua Barat 475.716 jiwa

Khusus Papua Barat, data yang digunakan adalah DPS karena data DPT dari KPU Provinsi belum masuk ke pusat.

"Sampai malam ini masih ada 1 yang belum bisa terkumpul, yakni Papua Barat.
Teman-teman KPUD sudah berusaha mengambil langsung ke kab/kota, tapi karena kendala medan, sampai sekarang belum terkumpul," ujar Hafiz.

Menurut Hafiz, sulitnya medan membuat perjalanan ke daerah sangat mahal. Untuk menuju ke Kab Raja Ampat sekali jalan, misalnya, diperlukan dana Rp 206 juta.

Karena data Papua Barat belum ada, maka pengumumannya paling lambat akan dibarengkan dengan pengumuman DPT luar negeri pada 20 November 2008.(sho/mok)

Sumber : detik.com (24/10/08)

Kamis, 23 Oktober 2008

Ketua Deperpu HM Taufiq Kiemas: "Menjadi Caleg PDI Perjuangan Adalah Tugas Ideologis"

Thursday, 23 October 2008
Infokom-Media PDI Perjuangan - Menjadi calon anggota legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) adalah tugas ideologis. Sebuah tugas mulia.

Demikian salah satu butir penting arahan yang disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau Deperpu PDI Perjuangan, HM Taufiq Kiemas, saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan, Rabu (22/10) di hotel Harris, Jakarta.

"Tugas ideologi karena berjuang meyakinkan masyarakat pemilih dengan payung ideologi PDI Perjuangan, yaitu Pancasila 1 Juni 1945, dengan tanpa keraguan dan dengan percaya diri bahwa implementasi ideologi dalam konsep kebijakan negara dapat menjadi jaminan kesra seperti yang menjadi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945," ulas Ketua Deperpu HM Taufiq Kiemas, seperti yang dituturkan Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Infokom, Daryatmo Mardiyanto.

"Jadi, sebagai petugas ideologi seperti yang telah ditetapkan Partai ini adalah suatu kehormatan bagi para kader Partai. Suatu tugas yang mulia," imbuhnya.

Ditegaskan oleh Ketua Deperpu HM Taufiq Kiemas di hadapan sekitar 120 orang peserta Rakorbid hari itu bahwa hal tersebut harus menjadi kesadaran seluruhnya. "Karena Pancasila adalah sebuah 'mimpi rakyat' Indonesia tentang masa depan yang dirumuskan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945 di depan sidang BPUPKI," jelasnya lagi.

Diakuinya, kerja dam kinerja BP Pemilu memiliki andil yang cukup besar dalam pemenangan Partai dalam pemilu legislatif 2009 nanti. "Apabila saudara loyo tentulah partai akan loyo, tetapi bila saudara bertekad dan mempunyai semangat tinggi, tentu kemenangan pilleg menjadi kenyataan," pungkas Ketua Deperpu PDI Perjuangan, HM Taufiq Kiemas, seperti yang disampaikan Ketua DPP Daryatmo Mardiyanto. [sfn/kin]

Sumber: www.pdip-perjuangan.or.id

Vatican : Jangan Golput!

Senin, 06/10/2008
Vatican : Jangan Golput!
Alfian Banjaransari - DetikNews

Jakarta - Menjelang pemilu, istilah golongan putih alias golput kerap terdengar. Mungkin karena fenomena ini makin menggejala, Vatikan pun turun tangan. Gereja Katolik Roma menyerukan agar umat Katolik tidak golput.

"Agama tidak seperti merokok, yang bisa ditoleransi dalam kehidupan privat namun dikontrol secara ketat dalam ruang publik," ungkap Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Tarscisio Bertone.

Hal itu disampaikan dia dalam jumpa pers mengenai agama dan politik, seperti dilansir Reuters, Senin (6/9/2008).

Sementara itu Uskup Giampaolo Crepaldi, orang nomor dua di Dewan Vatikan untuk Keadilan dan Perdamaian berkata, umat Katolik hendaknya tidak cuek ketika sebuah pilihan politik sedang ditentukan. Hal itu, kata dia, agar suara dapat didengar.

"Tuhan tidak bisa hanya ditinggal di bangku gereja," ujarnya.

Suasana perpolitikan dunia yang kian memanas juga membuat kalangan Vatikan berkomentar. Minggu lalu, Uskup Raymond Burke dari AS mengecam partai Demokrat AS dan menyebutnya sebagai 'Partai Kematian' karena persetujuan partai Demokrat terhadap aborsi.

Burke menyerang politikus partai Demokrat, calon wakil presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi sebagai 'orang-orang yang salah mengartikan ajaran Katolik'.

Komentar Burke pun menuai kecaman dan dukungan di dunia maya. Oleh yang mengecam, Burke dituduh sedang berusaha mempengaruhi pemilihan presiden AS, sementara pendukung Burke menanggap bahwa ucapan Burke menunjukkan keberanian seorang uskup.

Terhadap gejala 'uskup bicara politik ini' John Allen, seorang pengamat agama berkomentar, apa yang terjadi di AS sekarang ini mau tidak mau menciptakan situasi yang membuat pemimpin Gereja merasa harus berbuat sesuatu.(alf/ken)

Sumber : detik.com